Saat Memboyong Dua Jantung Hati

Sepulang dari kontrol kehamilannya ke dokter kandungan, wajah Raisha tampak berseri-seri. Begitu pula halnya dengan raut wajah Jerico. Pasangan muda ini baru saja mendapatkan jawaban pertanyaan yang selama ini berputar-putar dalam benak mereka. Janin yang sedang dikandung oleh Raisha ternyata kembar. Namun di balik kegembiraannya, account manager sebuah perusahaan farmasi ini pun gelisah dan cemas.

KEMBAR?
Raisha yang merasakan kegembiraan sekaligus juga kecemasan memang beralasan. Dianugrahi sepasang janin buah hati membuat kebahagiaan terasa semakin lengkap, namun juga beresiko lebih tinggi dari kehamilan pada umumnya. “Pada umumnya angka kejadian kembar sedikit, tapi jika ia memang keturunan kembar, hal tersebut bisa saja terjadi. Kembar bisa dikarenakan genetik atau karena pemberian obat-obatan penyubur,” papar Dr. Frizar Irmansyah Sp. OG (K), spesialis kebidanan dan kandungan RS Pertamina.

Masih menurut Frizar, sejak awal kehamilan kembar bisa dideteksi, bahkan dari usia 4 minggu. “Ibu yang mengandung anak kembar dan tidak kembar dapat dibedakan, karena akan terasa lebih sesak. Resikonya pun lebih besar mereka yang mengandung anak kembar, dari penyakit, mual dan muntah yang lebih hebat, kelainan letak, serta placenta previa.

Kembar itu sendiri bisa terjadi karena ada lebih dari dua telur atau lebih yang mengalami pembuahan. Atau juga dikarenakan satu telur yang pada saat proses pembuahannya terbelah menjadi dua.

IDENTIK DAN TIDAK IDENTIK
Pernah bertemu dengan kedua orang anak kembar yang begitu sulit dibedakan satu sama lainnya karena saking miripnya? Atau malah bertemu dengan dua orang anak kembar berbeda jenis kelamin yang memiliki wajah yang tidak persis miripnya? Keduanya memang mungkin terjadi pada kehamilan anak kembar. Merujuk pada situs pregnancy.about.com, ketika satu telur terbelah dua dalam proses pembelahannya, maka akan terbentuk kembar yang identik (identical twins).

Frizar pun membenarkan pernyataan tersebut, “Kalau kembar identik, berarti berasal dari satu telur yang dibuahi satu sperma. Sedangkan yang tidak identik (fraternal twins), terjadi dari dua telur yang berbeda dan dibuahi dua sperma berbeda, tetapi ketika lahir berbarengan. Ini pun bisa digolongkan sebagai kembar, walaupun keduanya tidak benar-benar mirip secara identik. Kembar tidak identik mempunyai plasenta, tali pusat, dan kantung ketuban yang berbeda” paparnya.

Selain itu, apalagi yang membedakan kembar identik dan tidak identik? Demikian menurut Deborah A. Penava, BA, MD, FRCSC, MPH – seorang asisten professor dari bagian Department of Obstetrics and Gynecology, dari Schulich School of Medicine di University of Western Ontario in London, Ontario:

  • Identik :
  1. Selalu berjenis kelamin dan bergolongan darah sama.
  2. Walaupun secara fisik persisi, tetapi bisa memiliki kebiasaan yang berbeda seperti yang satu kidal, dan yang satu lagi tidak kidal.
  3. Dapat terjadi dengan acak. Tidak berhubungan dengan usia sang ibu, ras ataupun riwayat mengandung anak kembar dalam keluarga.
  • Tidak identik:
  1. Bisa terdiri dari dua jenis kelamin dan golongan darah yang berbeda. Bisa mirip seperti halnya kakak dan adik, tetapi tidak persis seperti pada kembar identik. Namun bisa juga sama sekali tidak mirip satu sama lainnya, dengan warna rambut dan warna mata yang berbeda.
  2. Menurun dalam keluarga.
TAHUNYA?
Sepintas, mengandung janin kembar dengan tidak kembar mungkin terlihat sama saja. Memeriksakan diri pada dokter kandungan dan melakukan USG adalah salah satu cara untuk mengetahuinya. Namun pada beberapa kasus, si calon ibu justru tidak tahu bahwa selama ini mengandung anak kembar sampai ketika mereka melahirkannya. Ada beberapa gejala yang bisa ditandai ketika mengandung anak kembar merujuk pada situs webmd.com:
  1. Pertambahan berat badan. Pertambahan berat badan yang yang signifikan sampai mencapai 5 kg pada trimester pertama dapat terjadi karena tekanan darah dan ukuran banyaknya urine. Pada akhir trimester kedua, sebagian besar ibu yang mengandung anak kembar biasanya sudah mencapai bobot 7,5 sampai 12,5 kg di mana pada kehamilan dengan satu janin hanya mencapai kenaikan sebanyak 5 sampai 10 kg.
  2. Morning sickness yang lebih hebat. Pada kehamilan anak kembar, rasa pusing, mual dan muntah yang disebut sebagai morning sickness terjadi lebih hebat dibandingkan dengan mereka yang mengandung hanya satu janin.
  3. Tekanan darah naik. Sebagian besar mereka yang mengandung janin kembar akan mengalami naiknya tekanan darah karena membawa lebih dari satu janin akan meningkatkan kadar protein dalam darah sang ibu.
  4. Ukuran perut. Kendati pada bayi kembar masing-masing "berbagi ruang", tetapi perbesaran ukuran perut sang ibu tetap saja tergolong lebih besar daripada mereka yang mengandung hanya satu janin.
RAJIN KONTROL
Ketika seorang si calon ibu sudah dipastikan (positif) mengandung anak kembar, maka tentunya banyak hal yang harus diperhatikan. “Sang ibu harus makan lebih banyak dan tentunya yang bergizi daripada mereka yang tidak mengandung anak kembar. Selain itu tentunya juga kesehatan pun harus benar-benar dijaga, karena kehamilan anak kembar praktis juga mendatangkan lebih banyak resiko,” jelas Frizar.

Selain makan dan menjaga kesehatan, Frizar pun menambahkan pentingnya kontrol dan memeriksakan kehamilan pada dokter kandungan. “Memeriksakan kehamilan dengan teratur adalah langkah yang tidak boleh ditinggalkan ketika mengandung, terlebih pada kehamilan anak kembar,” tambahnya.

Memeriksakan kehamilan akan mendeteksi lebih awal bila terjadi kelainan pada janin, sehingga keputusan proses melahirkan normal ataukah caesar bisa diambil. Ia kembali menambahkan, “Bila tidak ada kelainan letak, maka sang ibu akan bisa melahirkan dengan cara normal. Jika pada proses melahirkan anak pertama bisa dikeluarkan normal, yang berikutnya juga bisa dilahirkan normal, karena pada kehamilan kembar biasanya bayi tergolong kecil karena mereka berbagi tempat. Namun jika anak pertama yang dikeluarkan saja sudah melintang, maka yang berikutnya pun sulit.”

KEMBAR SIAMMasih ingat dengan kasus kembar siam Ladan dan Laleh Binjani dari Iran, yang dipisahkan di Singapura beberapa waktu silam? Menurut Dr. Frizar Irmansyah Sp. OG (K), spesialis kebidanan dan kandungan RS Pertamina, kasus kembar siam terjadi karena proses pembelahan yang terlambat dan tidak sempurna. “Saat pembelahan terjadi dengan sempurna maka terlahir kembar, tapi jika tidak sempurna maka dapat terjadi dempet kepala, perut dan lainnya, yang disebut sebagai kembar siam. Sejauh ini hal tersebut tidak bisa dicegah karena proses pembelahan terjadi di dalam,” jelasnya.

Source: Parents Guide

Multiples.About